Sebagian orang mungkin belum mengenal sosok Eru di industri layar
lebar, namun bagi para pecinta musik Korea atau K-Pop, cowok bernama
asli Jo Sung-Hyun ini telah dikenal sebagai penyanyi solo sekaligus
penulis lagu yang sukses melalui berbagai hitsnya seperti Black Glasses dan White Snow. Sukses di dunia tarik suara, ternyata Eru tidak menutup diri untuk mulai terjun ke dunia akting.
Sejak
menjalani debutnya sebagai seorang penyanyi pada tahun 2005, Eru sudah
merilis beberapa album dan turut berpartisipasi dalam membuat lagu tema
drama salah satunya adalah KBS Baker King Kim Tak Goo. Kepopuleran dan
pengakuan sebagai penyanyi pun sudah ia terima baik selama karirnya di
industri musik Korea.
Kini, lewat film produksi Falcon Pictures yang berjudul Hello Goodbye,
Eru akhirnya resmi menjalani debutnya di dunia layar lebar bersama
Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto. Meskipun perannya tidak terlalu banyak
di film tersebut, namun Eru sudah merasa tertarik untuk bisa eksis di
dunia seni peran dan melebarkan sayap karirnya hingga ke Indonesia.
Apa pertimbangan Eru saat pertama kali menerima tawaran film? dan apa saja yang membuat Eru berkesan selama proses syuting Hello Goodbye bersama pemain film Indonesia? Berikut adalah wawancara eksklusif 21cineplex bersama Eru di kantor Falcon Pictures di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Halo Eru apa kabar, bisa ceritakan nggak awalnya kamu bisa terlibat di film Hello Goodbye?
"Sebenarnya
management saya punya jaringan marketing internasional yang sifatnya
membuka peluang untuk bisa melebarkan sayap karir saya di luar Korea.
Tawaran untuk terlibat di film ini juga berawal dari situ yaitu dari
pihak Falcon."
Ketika kamu mendapat tawaran tersebut, apakah kamu langsung terima atau melakukan pertimbangan khusus?
"Iya
pada awalnya saya langsung dikasih skenario dari Falcon dan saya bilang
'apa ini?'. Setelah saya baca ternyata ceritanya sangat menarik dan
saya memutuskan untuk terlibat di film ini walaupun saya bukan sebagai
pemeran utamanya."
Kamu kan dikenal sebagai penyanyi, kenapa sekarang memutuskan untuk menjadi seorang aktor?
"Di
Korea banyak musisi yang juga terlibat di dunia akting. Saya memang
punya impian itu sejak lama dan ini adalah kesempatan saya. Yang ada di
otak saya saat itu adalah, tawaran ini merupakan kesempatan besar dan
saya tidak ingin melewatkannya begitu saja."
Ini adalah debut kamu di layar lebar, apakah kamu melakukan persiapan khusus untuk belajar akting?
"Di
film ini saya banyak mendapat arahan dari Atiqah dalam berakting.
Atiqah telah banyak memberi saya masukan sekaligus melatih saya dengan
sangat baik. Hal itu terbukti, Atiqah tidak pernah terluka saat harus
beradegan dengan saya."
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam berakting di Hello Goodbye?
"Jujur
saya nggak punya kesulitan yang berarti di film ini. Pada awalnya saya
kira komunikasi menjadi kendala utama di film ini. Tapi justru saya
sampai nggak percaya karena banyak orang di Indonesia bisa bahasa Korea.
Saya sangat menikmati proses film ini dan tidak ada kesulitan berarti
kecuali pada saat itu cuacanya sedang sangat dingin sekali. Kebetulan
Hello Goodbye melakukan syuting di Korea saat musim dingin."
Apa ekspektasi kamu terhadap film Hello Goodbye?
"Saya
hanya merasa sedikit khawatir dengan masa depan film ini. Ketika
teman-teman saya melihat film ini, mereka pasti akan bertanya 'di bagian
mana kamu ada di film ini'. Saya sudah persiapkan jawabannya sih, kalau
saya ke Indonesia lebih banyak untuk urusan promo musik."
Sebelum terlibat di film ini, apakah sebelumnya kamu pernah menonton layar lebar produksi Indonesia?
"Saya
nggak ingat judulnya, tapi saya sempat menonton film Indonesia. Saya
punya banyak teman di Korea yang berprofesi sebagai sutradara, mereka
mengaku telah banyak terinspirasi dari film Indonesia di karya-karyanya.
Warna di setiap film Indonesia sangatlah khas, teman saya yang
berprofesi sebagai sutradara mengatakan itu. Mereka mengadaptasi warna
dan nuansa dari film Indonesia, saya jujur mengatakan ini dan bukan
mencoba untuk ngegombal."
Setelah Hello Goodbye, apakah kedepannya kamu mulai tertarik untuk menekuni dunia akting?
"Kenapa
tidak. Siapapun mereka yang nantinya menawari saya proyek film, saya
akan terima dengan senang hati terutama dari Indonesia. Mudah-mudahan
Indonesia bisa memnaggil saya lagi untuk membuat film baru."
Beberapa
hari yang lalu kamu juga telah membuat videoklip dari single Black
Glasses untuk soundtrack Hello Goodbye. Di lagu tersebut kamu berduet
dengan Atiqah, apakah duet ini untuk jangka panjang?
"Iya itu tergantung ya. Semua bergantung kepada masyarakat Indonesia apakah mereka bisa menikmati musik saya."
Apakah kamu mau merintis karir sebagai aktor di Indonesia?
"Tentu,
semoga saja. Kemarin saya sempat makan malam bersama sutradara Hello
Goodbye Titien Wattimena, dan bercerita kalau dirinya sedang menulis
naskah film baru. Langsung saja saya bilang ke Titien, kalau saya minta
dilibatkan lagi. Tapi semua itu tergantung dia sih, hehehe."
Setelah beberapa hari kamu menetap di Indonesia, bagaimana kesan-kesannya terhadap Jakarta?
"Indonesia
adalah negara yang bagus, dia punya hutan yang bagus dan saya suka
makanannya. Semuanya saya suka kecuali macetnya aja."
Apakah kamu sudah menonton film Hello Goodbye, bagaimana menurut kamu?
"Iya
saya sudah menonto preview awalnya tapi itu belum 100% selesai. Falcon
Pictures masih harus melakukan beberapa tahapan lagi untuk mengemasnya
biar terlihat lebih sempurna. Saya suka warna yang ditampilkan dalam
film ini, tapi yang terpenting adalah saya suka akting saya. Itu yang
utama, hahaha."
Terakhir, apa harapan kamu terhadap film Hello Goodbye?
"Saya
harap Hello Goodbye bisa menjadi film terpopuler 2012 di Asia Tenggara.
Selain itu saya berharap Atiqah bisa rilis album solo di Indonesia
karena dia punya kualitas suara yang bagus selain berakting."